Apresiasi REAKSI: Kala Surya Merunduk

 

Oleh: kopiyo

Kala surya merunduk di ambang samudra,
Ia tak sekadar tenggelam, melainkan menjemput sunyi dalam relung yang terdalam,
Bagai ratna yang bersinar hanya untuk sang cakra,
Namun sang cakra berlalu, tak pernah hendak menoleh.

Bayang kasih ini terjerat pada maya,
Teranyam dalam lengkung waktu yang hening,
Cinta pun bertapa di palung dada,
Merapal mantra setia meski tak pernah terjawab.


Senja adalah simbol kerelaan dan ketundukan. Kala matahari merunduk di ufuk barat, ia seolah sadar masanya untuk bersinar telah usai, dan dengan rendah hati menyerahkan panggung pada malam. Begitulah rasa yang merunduk, ia menggambarkan hati yang memilih diam, menahan gejolak, tak memaksakan apa pun meski rasa itu masih menyala di dada.

Terimakasih telah mengunjungi website resmi Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY

0 Komentar