Yang Tenggelam, Yang Bertahan
Oleh: Telinga Angin
Di antara tanah yang kehilangan pijakan,
air merayap seperti ingatan buruk yang tak mau surut,
membawa pergi jejak langkah kecil yang belum sempat menjadi cerita.
Hutan menyimpan helaan letih,
sementara langkah-langkah kecil dan pandangan redup meraba ruang yang pernah
memeluk mereka,
tetapi kini menjelma jarak yang dingin dan tak terjamah.
Namun di atas segala getir yang hanyut,
sebutir harapan kecil tetap mengapung, bertahan dari gelapnya arus,
seakan menunggu dunia belajar kembali menyalakan belas kasihnya.
Filosofi:
Setiap kehancuran menyisakan secercah yang patut diperjuangkan, dan setiap hal yang bertahan membawa tanggung jawab untuk peduli. Sebuah bisik yang mengajak kita, perlahan namun tegas, untuk kembali menatap bumi dengan empati. Pray for Sumatera.
Terima kasih telah mengunjungi website resmi Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY.
0 Komentar