OPEN KARYA - PUJA-PUJI MANUSIA NEGERI

 Puja-Puji Manusia N(e)geri
Karya : Fransiskus Julio Alfonso Simbolon



[1]

Berita bagaskara muncul di tengah samudera

Cahaya efemeral menaklukan luka dibalik arunika

Batari pertiwi tertatih menahan pedih, karena

Sang idola sedang ber-romansa bersama senja

[2]

Ia seorang insan yang berparas rupawan  

Cendekia yang handal menghafal semesta

Ia cerdik, tidak munafik, dan layak dilirik

Visinya yang pelik, misinya yang menghardik

[3]

Hatinya nirmala mencari nestapa terkadang dengan riba

Mencabik-cabik di tengah lautan, menari-nari di atas batu karang

Mulutnya dipenuhi rajaswala karena ikan disana, hadir tiba-tiba

Tubuhnya basah bersama rudira namun hatinya kering semakin tak beretika

[4]

Tanah kita memang tanah surga

Penghuninya saja yang dewana seperti penguasa

Ikan dan udang menghampiri manusia negeri

Manusia “ngeri” menjadikan itu ladang untuk korupsi



[5]

Kekasih hati diberi berlian bersama panji

Laut dan negeri, di puja puji lalu dihabisi

Riak ombak berlagak tegak di depan pasir

Membancang derasnya pilu yang ada diujung hilir

[6]

Entah kapan, ina bisa bermesra bersama manusia

Perihal yang lemah saja malas membuka sawala

Apalagi yang tidak berintuisi, sangat tak bereksistensi

Karena tiada hari mengingat kata peduli

Selagi raharja untuk apa menambah luka?

[7]

Anomali hari datang melenggang sambil menari

Tidak apa dijera, ia ingin berpesta dengan sengsara

Perigi janji sudah tidak bisa dinasehati

Alam ini, sudah diingkari

[8]

Untaian puisi ini dibuai untuk penjuru negeri

Ingin-kah riba terhadap semesta karena mereka tak bisa berbicara?

Derap langkah itu tolong coba dilengkapi

Kunci kebahagiaan itu coba perlahan dicari

Kuncinya tidak ada pada alam ini, ia dewana pada apa yang disebut kerendahan hati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi website resmi Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY