[REAKSI] Ruang Ekspresi Karya Mahasiswa



PEMANFAATAN AIR BERAS DAN KULIT PISANG (Musa paradisiaca)GUNA MEMPERCEPAT LAJU PERTUMBUHAN BIBIT CABAI (Capsicum annum)


Guru Pembimbing : Rumiati S.Pd.

Ketua Kelompok : Ferry Kurnia Sari

Abstrak

Tanaman cabai (Capsicum annum) merupakan tumbuhan yang sudah dikenal masyarakat Indonesia.. Tanaman cabai terdiri dari berbagai macam jenis seperti, cabai paprika (Capsicum annum var. Grossum) ,cabai rawit (Capsicum frutescens L.),cabai merah keriting (Capsicum annum varlongum) Cabai sendiri (Capsicum annum) merupakan bumbu masakan yang tidak dapat ditinggalkan penduduk Indonesia. Sudah banyak produk olahan Indonesia bercita rasa pedas yang sudah mendunia .Proses penanamannya pun sangat diperhatikan,terutama pada perawatan bibit cabainya. Bibit cabai akan menentukan kualitas cabai (Capsicum annum) yang akan dihasilkan. Pupuk kimia merupakan salah satu andalan para petani untuk mempercepat laju pertumbuhan bibit cabai yang mereka semai. Pupuk kimia menjadi sumber protein tambahan guna laju pertumbuhan dan kesuburan bibit cabai. Tetapi dapat kita ketahui bahwa pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi kesuburan tanah bahkan kesehatan. Namun ada satu cara yamg dapat kita lakukan guna mengurangi atau mengganti pupuk kimia bagi tumbuhan khususnya bibit cabai. Caranya dengan menggunakan air cucian beras serta kulit pisang (Curcuma domestika). Penggunaan air beras serta kulit pisang bertujuan untuk memanfaatkan limbah di rumah tangga. Selain untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, pupuk organik ini mudah untuk didapatkan dan juga bernilai ekonomis yang lebih murah dibandingkan pupuk kimiaJika pupuk kimia dapat langsung diberikan pada bibit cabai, tetapi untuk pupuk organik kita perlu mengolahnya.

Kata kunci: Air cucian beras, kulit pisang, bibit cabai

PDF : Full Text

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi website resmi Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY