Dibalik Lukisan 'The Arrest of Pangeran Diponegoro'

 

       Siapa sih yang gak tahu lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro? Lukisan karya Raden Saleh tersebut sering kali dibicarakan akhir-akhir ini setelah tayangnya film layar lebar berjudul "Mencuri Raden Saleh" yang di sutradarai oleh Angga Sasongko dan mampu menembus 2,2 juta penonton. Sebenarnya, siapakah Raden Saleh ini? Yuk, simak profil Raden Saleh berikut ini.

        Raden Saleh Syarif Boestaman atau lebih sering dikenal sebagai Raden Saleh adalah seorang pelukis berdarah Arab-Jawa yang menjadi pelopor seni rupa modern di Indonesia pada zaman Hindia Belanda. Lukisannya merupakan perpaduan romantisme yang popular di Eropa saat itu dengan unsur-unsur yang menunjukkan latar belakang Jawa si pelukis. Raden Saleh paling dikenang karena lukisan sejarahnya, Penangkapan Pangeran Diponegoro yang menggambarkan pengkhianatan Belanda terhadap Pangeran Diponegoro, yang mengakhiri Perang Jawa pada tahun 1830. Pada saat itu, Diponegoro dibujuk hadir di Magelang untuk membahas kemungkinan adanya gencatan senjata, tetapi Belanda tidak memenuhi jaminan keselamatannya dan Diponegoro ditangkap.

        Pada masa Raden Saleh, peristiwa itu telah dilukis oleh pelukis Belanda Bernama Nicolaas Pieneman. Seolah tidak setuju dengan gambaran Nicolaas Pieneman, Raden Saleh membuat beberapa perubahan pada lukisan versinya seperti, Pieneman menggambarkan peristiwa itu dari sudut kanan sedangkan Raden Saleh dari kiri. Pieneman menggambarkan Pangeran Diponegoro dengan ekspresi lesu dan pasrah, Raden Saleh menggambarkan Diponegoro dengan ekspresi tegas dan amarah yang tertahan. Judul daripada lukisan Nicoolas Pieneman adalah Penyerahan Diponegoro, Raden Salah memberi lukisannya dengan judul Penangkapan Diponegoro. Lukisan Raden Saleh memang bernilai seni tinggi dan dianggap sebagai karya termasyhur pada masanya.

Penyerahan Diponegoro karya Nicoolas Pieneman

Penangkapan Diponegoro karya Raden Saleh

        Beberapa lukisan karya Raden Saleh antara lain, Antara Hidup dan Mati (1870), Harimau Minum (1863), Kebakaran Hutan (1849), Perburuan Banteng II (1851), dan masih banyak lagi.

 

Sumber:

https://narasisejarah.id/jiwa-dan-lukisan-raden-saleh/

http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/raden-saleh/

https://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Saleh  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi website resmi Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY